Teuteup Semangat !!!

Monday, February 18, 2008

Wanita

Wanita .......
Bagaimana perasaan seorang pria jika dikelilingi banyak wanita? Jika
pertanyaan itu disodorkan kepada kaum Pria , maka ungkapan "bangga" nampaknya
cukup mewakili perasaan kaum pria. Senang setiap hari dikelilingi wanita
cantik. Dan tentu pada saat itu semakin merasa menjadi 'pangeran'.

Tidak hanya itu, sebelumnya kaum pria juga disentuh oleh wanita, yakni ibu
karena semenjak kecil hamper smeua anak dekat dengan ibu ketimbang
dengan ayah. Sebuah naluri kedekatan anak terhadap ibunya yang tidak
sekedar karena telah menghisap ratusan liter air susu ibunya, melainkan
juga ikatan bathin yang tak bisa terpisahkan dari kehangatan yang
senantiasa diberikan seorang ibu terhadap anaknya.a

Karena itulah, dalam hidup tidak ingin lagi berbuat sesuatu yang
sekiranya dapat mengecewakan dan melukai seorang wanita. Namun sikap
yang tepat dan bijak harus diberikan seorang pria mengingat wanita itu
terbuat dari tulang rusuk yang bengkok, yang apabila terdapat kesalahan
padanya, pria harus berhati-hati meluruskannya. Terlalu keras akan
mematahkannya, dibiarkan juga salah karena akan tetap pada
kebengkokannya. Meski demikian, tidak sedikit pria harus membiarkan
wanita kecewa demi meluruskan kesalahan itu, toh setiap pria yang
melakukan itu pun sangat yakin bahwa kekecewaan itu hanya sesaat kerena
selanjutnya akan berbuah manis.

Wanita itu ibarat bunga, yang jika kasar dalam memperlakukannya akan
merusak keindahannya, menodai kesempurnaannya sehingga menjadikannya
layu tak berseri. Ia ibarat selembar sutra yang mudah robek oleh terpaan
badai, terombang-ambing oleh hempasan angin dan basah kuyup meski oleh
setitik air. Oleh karenanya, jangan biarkan hatinya robek terluka karena
ucapan yang menyakitkan karena hatinya begitu lembut, jangan pula
membiarkannya sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir
dari kesendirian dengan menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman.
Sebaiknya tidak sekali-kali membuatnya menangis oleh sikap yang
mengecewakan, karena biasanya tangis itu tetap membekas di hati meski
airnya tak lagi membasahi kelopak matanya.

Wanita itu mutiara. Orang perlu menyelam jauh ke dasarnya untuk
mendapatkan kecantikan sesungguhnya. Karenanya, melihat dengan tanpa
membuka tabir hatinya niscaya hanya semu sesaat yang seringkali mampu
mengelabui mata. Orang perlu berjuang menyusur ombak, menahan arus dan
menantang semua bahayanya untuk bisa meraihnya. Dan tentu untuk itu,
orang harus memiliki bekal yang cukup sehingga layak dan pantas
mendapatkan mutiara indah itu.

Wanita itu separuh dari jiwa yang hilang. Maka orang harus mencarinya
dengan seksama, memilihnya dengan teliti, melihat dengan hati-hati
sebelum menjadikannya pasangan jiwa. Karena jika salah, ia tidak akan
menjadi sepasang jiwa yang bisa menghasilkan bunga-bunga cinta,
melainkan noktah merah menyemai pertikaian. Ia tak akan bisa menyamakan
langkah, selalu bertolak pandang sehingga tak memberikan kenyamanan dan
keserasian. Ia tak mungkin menjadi satu hati meski seluruh daya
dikerahkan untuk melakukannya. Dan yang jelas ia tak bisa menjadi cermin
diri disaat lengah atau larut.

Wanita memiliki kekuatan luar biasa yang tak pernah dipunyai lawan
jenisnya dengan lebih baik. Yakni kekuatan cinta, empati dan kesetiaan.
Dengan cintanya ia menguatkan langkah orang-orang yang bersamanya,
empatinya membangkitkan mereka yang jatuh dan kesetiaannya tak lekang
oleh waktu, tak lebur oleh perubahan.

Dan wanita adalah sumber kehidupan. Yang mempertaruhkan hidupnya untuk
sebuah kehidupan baru, yang dari dadanya dialirkan air susu yang
menghidupkan. Sehingga semua pengorbanannya itu layak menempatkannya
pada kemuliaan surga, juga keagungan penghormatan. Tidak berlebihan pula
jika Rasulullah menjadikan seorang wanita (Fathimah) sebagai orang
pertama yang kelak mendampinginya di surga.

(dari Milis)